TIMES NGAWI, MAKKAH – Arab Saudi mengambil langkah tegas dalam mencegah jemaah haji ilegal dengan mengirimkan SMS blast kepada penduduk, termasuk mukimin, untuk memperingatkan tentang larangan haji tanpa visa resmi.

SMS ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua calon jamaah haji memahami peraturan baru yang diberlakukan oleh Kerajaan Saudi terkait haji.

Muhaimin, seorang mukimin yang juga menjadi petugas haji tahun 2024, menceritakan pengalamannya menerima pesan blast tersebut. Pesan tersebut dengan tegas menyatakan larangan haji tanpa visa haji.

“Pemerintah Saudi sepertinya serius banget ya soal haji tahun ini,” ujar Muhaimin.

Pesan blast yang diterima Muhaimin bukanlah satu-satunya. Ia mendapatkan pesan beberapa kali dengan narasi yang berbeda, dan tidak hanya dalam bahasa Arab, tetapi juga dilengkapi dengan bahasa Inggris.

Pesan blast tersebut tidak hanya memberi peringatan, tetapi juga memuat ancaman bagi orang yang melanggar aturan haji tanpa visa resmi.

Selain itu, sms blast juga menjelaskan sanksi bagi pelanggar larangan tersebut, termasuk denda yang signifikan dan larangan untuk melakukan haji selama beberapa tahun ke depan. Bahkan, pesan tersebut dikirim beberapa kali dengan berbagai bahasa, mulai dari Arab, Inggris, hingga Indonesia.

Dalam sms tersebut juga dijelaskan bahwa pemegang visa selain visa haji dilarang tinggal di Mekkah selama musim haji, yaitu mulai tanggal 11 Dzulqaidah - 15 Dzulhijjah 1445 H.

#No_ Haji_Without_Permit Entry or Stay in the city of Makkah is not allowed for those holding Visit Visa of all types from 15/11/1445 AH to 15/12/1445 AH

(لا حج بلا تصريح) نقل مخالفي أنظمة وتعليمات الحج الذين لم يحصلوا على تصريح بالحج يعرض مرتكبيه للعقوبة.

‏(No Hajj Without Permit) ‌‌‏Transporting violators of Hajj regulations and instructions, who have not obtained a Hajj permit exposes the offenders to punishment.

Langkah ini menunjukkan komitmen Arab Saudi dalam menegakkan aturan haji dan mencegah praktik ilegal yang dapat membahayakan jemaah haji serta menjaga kesucian ritual ibadah haji. (*)