TIMES NGAWI, AGAM – Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, masih membutuhkan tambahan logistik serta peralatan darurat untuk mendukung proses evakuasi korban hilang dan penanganan banjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Agam, Rahmat Lasmono, di Lubuk Basung, Selasa (2/12/2025), menyebut daerahnya memerlukan puluhan alat berat, mobil tangki air, genset, dan toren untuk membersihkan material longsor, membuka akses jalan, serta memenuhi kebutuhan air bersih.
Selain itu, Agam juga kekurangan WC portable, BBM untuk alat berat, kawat bronjong untuk penguatan tebing, senter, serta perlengkapan dasar lainnya. Ketersediaan kebutuhan pangan seperti sembako, makanan bayi, dan susu bayi juga masih terbatas.
Untuk kebutuhan sandang, bantuan berupa pakaian dalam, perlengkapan mandi, dan perlengkapan ibadah sangat diperlukan. Peralatan masak dan perlengkapan makan pun masih minim.
Rahmat menambahkan, kebutuhan ibu dan anak seperti perlengkapan bayi, popok, serta kebutuhan khusus perempuan masih kurang. Bantuan hunian sementara seperti selimut, kasur, dan bantal juga diperlukan.
Dari sisi kesehatan, obat-obatan, perlengkapan P3K, masker, dan vitamin masih menjadi kebutuhan mendesak. BPBD juga membutuhkan dukungan untuk layanan pemulihan psikososial, termasuk tenaga pendamping, ruang ramah anak, permainan edukatif, hingga konseling keluarga.
Bencana tanah longsor, banjir bandang, banjir, pohon tumbang, dan angin kencang melanda 16 kecamatan di Agam akibat curah hujan tinggi. Di Kabupaten Agam, peristiwa tersebut menyebabkan 130 orang meninggal, 71 orang hilang, 6.300 warga mengungsi, dan 25 orang dirawat di rumah sakit. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Agam Masih Kekurangan Logistik dan Peralatan Darurat untuk Penanganan Bencana
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |