https://ngawi.times.co.id/
Berita

3 Masalah Kesehatan Jemaah Haji Indonesia dan Cara Mengatasinya

Senin, 27 Mei 2024 - 15:35
3 Masalah Kesehatan Jemaah Haji Indonesia dan Cara Mengatasinya Jemaah Haji Indonesia tiba di BUIRA Jeddah. (FOTO: MCH 2024 Kemenag RI)

TIMES NGAWI, MEKKAH – Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Nurul Jamal, mengungkapkan kondisi kesehatan jemaah haji Indonesia dan memberikan sejumlah imbauan penting untuk memastikan kesehatan jemaah selama menjalankan ibadah haji tahun ini.

Nurul Jamal mengungkapkan bahwa saat ini, tiga masalah kesehatan paling banyak dialami jemaah adalah pneumonia, penyakit jantung, dan diabetes. 

"Cuaca ekstrem di Mekkah dan tingkat kelelahan jemaah menjadi penyebab utama meningkatnya kasus-kasus tersebut," jelasnya.

Untuk mengatasi masalah kesehatan, berbagai prosedur telah diterapkan.

"Jemaah yang baru tiba dari Madinah atau Indonesia dianjurkan untuk beristirahat minimal enam jam sebelum melaksanakan umrah wajib," kata Nurul.

Ia juga menekankan pentingnya segera berobat ke klinik sektor terdekat jika ada gejala cepat lelah, sesak nafas, atau keluhan jantung. 

"Jemaah disarankan menggunakan skuter dan membatasi aktivitas yang tidak perlu untuk menghindari kelelahan," tambahnya.

Puncak Haji dan Layanan Khusus

Menjelang puncak haji, khususnya di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), tim kesehatan telah mempersiapkan layanan kesehatan dan obat-obatan yang memadai. 

"Kami siap dengan tim khusus kesehatan di Armuzna. Jika ada pasien yang membutuhkan operasi atau ICU, kami akan merujuk mereka ke rumah sakit besar di Arab Saudi," ujar Nurul.

Dalam upaya meningkatkan efisiensi layanan, data jemaah diintegrasikan dengan International Patient Summary yang mencakup informasi penting seperti demografi, alergi, obat rutin, vaksin, dan diagnosis saat di Indonesia. 

"Pembiayaan layanan kesehatan ditanggung oleh pemerintah Arab Saudi, sehingga jemaah yang dirujuk tidak perlu khawatir tentang biaya tambahan," jelasnya.

Imbauan Kesehatan untuk Jemaah Haji

Nurul Jamal memberikan beberapa imbauan penting. Mulai dari sebelum berangkat, jemaah diharapkan tidak kelelahan, membawa obat yang rutin digunakan, dan mengikuti arahan petugas kesehatan.

"Jemaah disarankan untuk tidak memaksakan diri melakukan umrah di siang hari dan mengkonsumsi vitamin C dan B serta oralit untuk menghindari dehidrasi," kata Nurul. 

Kemudian, untuk persiapan Armuzna, jemaah diminta untuk menjaga kesehatan, menghindari aktivitas berlebihan, dan mematuhi imbauan petugas kesehatan.

Strategi Penurunan Kasus Kesehatan

Nurul juga mengungkapkan target utama mereka adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian, terutama karena penyakit jantung. 

"Strategi kami meliputi promosi kesehatan intensif, membuka poliklinik risiko tinggi (risti) di sektor-sektor, dan memastikan jemaah tidak memaksakan diri dalam aktivitas ibadah yang berlebihan," ujarnya.

Dengan persiapan yang matang dan perhatian khusus terhadap kesehatan, diharapkan jemaah haji Indonesia dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan aman.

 "Haji adalah Armuzna. Persiapkan kesehatan sebelum ke Arafah, dan patuhi himbauan petugas kesehatan," tutup Nurul Jamal.

Untuk informasi lebih lanjut, jemaah diimbau selalu mengikuti perkembangan terbaru dari petugas kesehatan dan mempersiapkan diri dengan baik agar ibadah haji berjalan dengan khusyuk dan sehat. (*) 

Pewarta : Imadudin Muhammad
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Ngawi just now

Welcome to TIMES Ngawi

TIMES Ngawi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.