TIMES NGAWI, PONOROGO – Ingin kuliah setelah lulus langsung kerja? Kampus Akafarma Sunan Giri Ponorogo layak dijadikan pilihan.

Akafarma Ponorogo ini sudah membuktikan diri menjadi salah satu institusi vokasi kesehatan terbaik di wilayah Mataraman.

Bukan sekadar isapan jempol, data terbaru menunjukkan bahwa mayoritas lulusannya tak perlu menunggu lama untuk masuk ke dunia kerja. Bahkan, sebagian besar mahasiswa sudah "dipesan" oleh berbagai instansi sebelum prosesi wisuda digelar.

​Keunggulan utama Akafarma Sunan Giri Ponorogo terletak pada kurikulum yang adaptif terhadap kebutuhan industri farmasi dan pangan. Mahasiswa tidak hanya dijejali teori di dalam kelas, tetapi dididik dengan disiplin tinggi melalui praktikum intensif di laboratorium yang representatif.

​Fasilitas pendukung seperti ruang kuliah lengkap dengan LCD proyektor, serta laboratorium farmasi dan analisis makanan yang memadai, menjadi kawah candradimuka bagi para calon tenaga teknis kefarmasian (TTK).

Selain itu, program Praktik Kerja Lapangan (PKL) di institusi besar hingga industri berkelas memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa.

​Kualitas lulusan ini merupakan buah dari bimbingan para dosen yang kompeten di bidangnya. Sebagai catatan, pada tahun 2025 ini, deretan dosen Akafarma Sunan Giri Ponorogo telah tersertifikasi nasional, yang menjadi jaminan atas mutu pengajaran dan bimbingan yang diberikan kepada mahasiswa.

Hasilnya nyata, seluruh mahasiswa Prodi D3 Farmasi dan D3 Analis Farmasi dan Makanan (Anafarma) berhasil meraih kelulusan 100 persen pada Uji Kompetensi Nasional (UKOM) tahun ini.

​Direktur Akafarna Sunan Giri Ponorogo, apt. Nasruhan Arifianto, M.Farm.Klin., menegaskan bahwa keterserapan lulusan adalah indikator utama keberhasilan kampus. Pihaknya memang mengedepankan kualitas pendidikan yang berorientasi pada kemandirian lulusan.

"Dari data terbaru, sekitar 56 persen hingga 64 persen wisudawan kami sudah terserap di dunia kerja tepat saat mereka lulus. Bahkan, sebelum toga dikenakan, banyak yang sudah diterima di apotek, rumah sakit, hingga industri makanan dan minuman," ujar apt. Nasruhan, Kamis (18/12/2025).

​Ditambahkan, integritas dan empati juga menjadi nilai yang ditanamkan. "Gelar Ahli Madya (A.Md) yang disandang bukan sekadar simbol, tapi tanggung jawab besar untuk mengabdi di sistem kesehatan nasional yang semakin kompleks," imbuhnya.

​Lulusan Akafarma Sunan Giri Ponorogi kini tersebar di berbagai sektor strategis, antara lain instansi kesehatan seperti rumah sakit, industri, hingga wirausaha kesehatan dan kefarmasian.

​Dengan reputasi sebagai Kampus Unggulan Terbaik No. 3 dalam implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tahun 2024 dari LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Akafarma Sunan Giri Ponorogo semakin memantapkan posisinya sebagai pilihan utama bagi lulusan SMA/SMK yang ingin langsung kerja setelah kuliah. (*)