TIMES NGAWI, JEMBER – Java Lotus Hotel Jember atau J-Lo semakin gencar menggaet wisatawan atau pengunjung dengan cara jemput bola.
Untuk itu dalam waktu dekat ini, pihak manajemen J-Lo akan mengikuti sedikitnya dua kegiatan bertaraf nasional yang membuka jalan kepada masyarakat untuk lebih mengenal J-Lo, terutama saat mereka berkunjung ke Kabupaten Jember.
Kedua kegiatan tersebut adalah ASITA Jakarta Travel Mart (AJTM) 2024 yang digelar di The Tavia Heritage Hotel Jakarta, pada 20 – 22 Mei 2024, dan Bursa Pariwisata Jawa Timur di Grand City Mall & Convention, Surabaya pada 23 - 26 Mei 2024.
General Manager J-Lo Hotel Jember Jeffrey Wibisono V. mengatakan bahwa mengikuti dua kegiatan tersebut sangat penting bagi roda bisnis hotel.
“Dare to be different, kolaboratif dan solutif. Beranjak dari pemikiran tersebut, J-Lo Hotel Jember, hotel artisan dengan manajemen independen ini aktif menjemput bola bisnis untuk memanaskan periuk nasi hariannya," kata Jeffrey kepada TIMES Indonesia, Selasa (14/5/2024).
Jeffrey menerangkan, khusus agenda AJTM di Jakarta, dia menugaskan dirinya sendiri untuk menghadiri gelaran tersebut terutama pada saat sesi Buyers Meets Sellers.
AJTM 2024 merupakan kegiatan penting yang diselenggarakan dua kali dalam setahun pada bulan Mei dan Oktober.
Acara tersebut mempertemukan seller (penjual) dan buyer (pembeli) dari seluruh daerah di Indonesia untuk tatap muka jual-beli.
Sementara itu, dirinya juga telah menugaskan empat orang delegasi untuk mengikuti gelaran Bursa Pariwisata Jawa Timur.
"Bursa tidak hanya membuka ruang untuk buyers meet sellers (B2B), juga buka pintu bagi publik, penikmat jalan-jalan dalam ajang B2C atau buyers meet consumers," terangnya.
Lebih lanjut, pria asal Malang, Jawa Timur itu menjelaskan bahwa bursa pariwisata yang didukung oleh Pemprov Jawa Timur tersebut diikuti lebih dari 100 peserta baik dari industri pariwisata hingga transportasi, baik dari dalam pun luar Jawa Timur.
Dia menerangkan bahwa kedua kegiatan tersebut menjadi kesempatan bagi pihaknya untuk memperkenalkan Kabupaten Jember sekaligus J-Lo kepada masyarakat.
"Karena Jember tak hanya Jember Fashion Carnaval atau cerutunya. Masih tersimpan harta karun yang belum terekspose dunia wisata, luxury adventure bagi semua pecinta," tutur dia.
Pria yang hobi menulis dan jalan-jalan tersebut juga mengatakan, J-Lo merupakan manajemen hotel artisan yang berpihak pada kebudayaan lokal dan menggunakan produk lokal sejak awal.
"Circular economy jasa hotel J-Lo untuk kesejahteraan masyarakat Jember," ucapnya.
Lebih jauh lagi, Jeffrey mengatakan bahwa sudah saatnya pariwisata Jember menjadi yang terdepan dengan mengusung konsep pentahelix pariwisata.
Untuk diketahui, pentahelix pariwisata adalah konsep kolaborasi antara lima unsur pariwisata yang saling berkesinambungan yakni Pemerintah, Akademisi, Komunitas, Pengusaha, dan Media.
“Wes wayahe (sudah saatnya) pariwisata Jember apik dan keren dengan berprinsip pada pentahelix solusi, sinergi, kolaborasi, dan akselerasi dalam membangun kualitas industri pariwisata Jember dan Nusantara. Dan meningkatkan jumlah kunjungan, masa tinggal (length of stay) visitor, serta perbelanjaannya saat berwisata di Jember," ujarnya.
Dia juga menjelaskan bahwa hal tersebut akan membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Manajemen J-Lo Hotel berkomitmen mendukung program pemerintah untuk kesejahteraan bersama tersebut," tutupnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Gaet Wisatawan, Java Lotus Hotel Jember Ikuti AJTM 2024 dan Bursa Pariwisata
Pewarta | : M Abdul Basid (MG) |
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |