TIMES NGAWI, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menegaskan komitmen kuatnya dalam menurunkan angka stunting melalui berbagai langkah strategis yang terintegrasi hingga ke tingkat desa dan kelurahan.
Komitmen ini diperkuat menyusul dirilisnya hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, yang menunjukkan capaian signifikan berupa penurunan prevalensi stunting di Jawa Timur dari 17,7 persen pada tahun 2023 menjadi 14,7 persen pada tahun 2024.
Meski menunjukkan tren positif, sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur masih mencatat angka prevalensi stunting di atas rata-rata provinsi. Kondisi ini menjadi alarm penting bagi pemerintah daerah untuk semakin memperkuat intervensi hingga ke tingkat paling dasar, terutama melalui optimalisasi peran Posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Menjawab tantangan tersebut, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Jawa Timur mengambil peran strategis dalam memperkuat kelembagaan Posyandu. Pada tahun 2025, Dinas PMD meluncurkan program “Penguatan Kelembagaan Posyandu melalui Pemberdayaan Kader dan Pemberian Bahan Makanan Tambahan Balita dalam Rangka Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting”.
Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas dan kompetensi kader, tetapi juga memberikan dukungan berupa bahan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) yang dimanfaatkan langsung dalam intervensi gizi balita di masing-masing Posyandu. Dukungan ini dirancang untuk menjawab kebutuhan riil di lapangan, mengurangi kesenjangan fasilitas antarwilayah, serta memperkuat efektivitas pelayanan gizi berbasis masyarakat di tingkat desa/kelurahan.
Intervensi ini secara khusus menyasar 19 kabupaten/kota dengan prevalensi stunting yang masih berada di atas rata-rata provinsi dan 1 kabupaten yang berhasil menunjukkan kinerja baik penurunan stunting. Langkah tersebut menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap wilayah yang membutuhkan perhatian lebih, sekaligus memastikan bahwa percepatan penurunan stunting berjalan merata dan terarah.
Ketua TP Posyandu Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak, bersama dengan Keluarga Penerima Bahan Makanan Balita Tambahan
Ketua TP Posyandu Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak, turut hadir secara langsung dalam rangkaian kegiatan di empat lokasi, yaitu Kota Malang, Kabupaten Jember, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Malang. Kehadiran Arumi di setiap lokasi menjadi bentuk dukungan nyata sekaligus penguatan moral bagi para kader dan pemerintah daerah dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Arumi secara konsisten menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, optimalisasi peran Posyandu, serta peningkatan kapasitas kader sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Melalui kunjungan lapangan tersebut, ia juga memastikan bahwa intervensi dan dukungan pemerintah berjalan efektif, tepat sasaran, dan sesuai kebutuhan masyarakat.
“Penguatan Posyandu dan pemberdayaan kader adalah fondasi terpenting dalam memastikan setiap anak mendapatkan haknya untuk tumbuh sehat, cerdas, dan berkualitas. Upaya percepatan penurunan stunting hanya dapat berhasil bila pemerintah, tenaga kesehatan, kader, dan masyarakat bergerak bersama karena masa depan Jawa Timur bergantung pada generasi yang kita siapkan hari ini,” ucapnya.
Melalui sinergi intervensi lintas sektor, penguatan kelembagaan, dan pemberdayaan kader di tingkat desa dan kelurahan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur optimistis mampu mempercepat penurunan angka stunting sekaligus meningkatkan kualitas layanan kesehatan dasar bagi masyarakat.
Upaya terarah dan berkelanjutan ini diharapkan menjadi pijakan kuat dalam mewujudkan generasi Jawa Timur yang lebih sehat, cerdas, dan siap berkontribusi bagi masa depan bangsa. (*/ADV)
| Pewarta | : Rochmat Shobirin |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |