https://ngawi.times.co.id/
Berita

Ngefans Berat Pangeran Diponegoro, Begini Pesan Adem Kapolres Pacitan yang Baru

Jumat, 18 April 2025 - 16:10
Ngefans Berat Pangeran Diponegoro, Begini Pesan Adem Kapolres Pacitan yang Baru Tradisi Pedang Pora menyambut Kapolres Pacitan yang baru. (Foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES NGAWI, PACITAN – Ada cerita menarik di balik pergantian Kapolres Pacitan. Bukan sekadar soal jabatan formal, tapi soal pribadi dan pesan moral yang dibawa dua sosok perwira menengah ini.

Kapolres Pacitan yang baru, AKBP Ayub Diponegoro Azhar, ternyata punya kisah unik. Ia dikenal sebagai polisi yang ngefans berat dengan sosok Pangeran Diponegoro.

Menurutnya, Pangeran Diponegoro adalah tokoh pahlawan nasional yang dikenal paling pemberani, walaupun perangnya hanya lima tahun sejak 1825-1830 M. 

Hal itu diungkapkannya saat menyampaikan sambutan perdana di hadapan anggota Polres Pacitan. Ia bahkan menyebut nama sang pahlawan nasional itu di tengah pidatonya.

“Mohon kami diterima sebagai warga baru, keluarga besar Polres Pacitan. Terima kasih atas sambutan yang hangat ini. Kita bersama-sama akan melanjutkan hal-hal baik yang sudah dilaksanakan pendahulu kami,” kata AKBP Ayub, Jumat (18/4/2025). 

Perwira menengah alumni Akpol 2006 itu mengaku membawa semangat Pangeran Diponegoro dalam menjalankan tugas. Ia pun memperkenalkan tagline pribadi yang jadi pegangan saat memimpin.

“Kami siap bekerja, kami siap bertumbuh bersama rekan-rekan. Hadir, berbuat, bermanfaat,” tegasnya.

Sementara itu, pesan menarik juga disampaikan Kapolres sebelumnya, AKBP Agung Nugroho. Sebelum berpamitan, ia meninggalkan pesan penting bagi seluruh anggota Polres Pacitan. Bukan soal tugas dinas, melainkan soal ibadah.

“Mumpung masih di Pacitan, sesibuk apapun kalian jangan pernah meninggalkan shalat lima waktu. Begitu juga hindari lima kemaksiatan atau Mohlimo,” pesan AKBP Agung.

Pesan soal Mohlimo ini cukup menarik perhatian. Istilah Mohlimo dikenal di budaya Jawa, merujuk pada lima larangan utama: main judi, mabuk, madon (berzina), maling (mencuri), dan madat (menggunakan narkoba). Pesan ini seolah jadi nasihat moral bagi anggota kepolisian di tengah padatnya tugas menjaga keamanan.

Pergantian Kapolres Pacitan sendiri berlangsung sederhana namun penuh makna. Selain tradisi pedang pora, penyambutan juga diwarnai dengan tarian ketek ogleng khas Nawangan.

Yang tak kalah menarik, usai apel, AKBP Ayub Diponegoro Azhar diarak anggota Polres Pacitan dan dihujani bunga melati. Tradisi ini jadi simbol penyambutan hangat dan harapan besar bagi kepemimpinan baru di Polres Pacitan.

Warga Pacitan pun berharap, di bawah kepemimpinan Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar, suasana aman dan kondusif bisa terus terjaga, serta pelayanan kepada masyarakat makin optimal. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Ngawi just now

Welcome to TIMES Ngawi

TIMES Ngawi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.