TIMES NGAWI, JAKARTA – Kekalahan telak 0-6 dari Korea Utara di perempat final Piala Asia U-17 mungkin meninggalkan luka, tapi bukan akhir dari perjalanan Timnas Indonesia U-17. Justru, momen tersebut menjadi titik tolak bagi pelatih Nova Arianto dan skuat Garuda Muda untuk menyusun peta jalan (road map) menuju Piala Dunia U-17 2025 di Qatar, November mendatang.
"Kami melakukan evaluasi, evaluasinya akan kami laporkan kepada PSSI. Setelah itu kami akan mencoba membuat road map rencana menuju Piala Dunia (U-17). Ya kita akan lihat road map-nya seperti apa dan kami sampaikan kepada PSSI," kata Nova Arianto, Selasa (15/4/2025)
Meski tersingkir, tim besutan Nova telah mencatatkan sejarah dengan lolos ke Piala Dunia U-17 lewat jalur kualifikasi. Berbeda dengan partisipasi tahun 2023 yang mengandalkan status tuan rumah.
Mengurai Kekalahan dari Korea Utara
Kekalahan 0-6 dari Korea Utara memang pahit. Namun Nova Arianto enggan menyalahkan anak asuhnya. Sebaliknya, ia melihat ada kemajuan signifikan dalam hal mental bertarung pemain.
"Secara garis besarnya saya bisa melihat mental pemain sangat luar biasa ya. Walaupun secara permainan atau pengambilan keputusan di lapangan kami masih banyak yang harus diperbaiki, dan itu menjadi pekerjaan rumah kami untuk lima bulan ke depan," kata Nova dalam rekaman audio yang diterima redaksi.
Namun, Nova menyadari kelemahan teknis masih menjadi pekerjaan rumah. ia menilai skill individu harus ditingkatkan, dan pemain harus lebih bekerja keras lagi.
Timnas U-17 akan tampil untuk pertama kalinya sebagai tim yang lolos dari kualifikasi pada Piala Dunia U-17 2025. Mereka berhak tampil di ajang itu karena berhasil lolos dari Grup C, bahkan menjadi juara grup. Pada 2023, Indonesia juga tampil di Piala Dunia U-17. Namun saat itu, timnas U-17 berhak tampil karena berstatus tuan rumah. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Belajar dari Kekalahan Lawan Korut, Nova Arianto Siapkan Road Map Menuju Piala Dunia U-17
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |