TIMES NGAWI, CIANJUR – Akses jalan provinsi yang menghubungkan daerah Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, tepatnya di kawasan Citamiang, Cirata, sempat terputus secara total akibat longsor.

Peristiwa ini terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Material berupa tumpukan tanah dan batang pepohonan menutupi seluruh badan jalan, menyebabkan lalu lintas dari dan menuju Maniis tidak dapat dilalui oleh kendaraan selama hampir dua jam.

Kepala Pelaksana BPBD Purwakarta, Heryadi Erlan, menjelaskan bahwa penyebab utama longsor adalah kondisi alam di lokasi. "Pepohonan berada di kemiringan lereng yang curam, tanahnya tidak stabil dan tidak kuat menahan beban," ujarnya, Jumat (12/12/2025).

Dalam hal ini lebih lanjut pria yang akrab disapa Abah Erlan itu menambahkan bahwa rembesan air hujan semakin memperparah kondisi dan meningkatkan risiko pergerakan tanah, yang kemudian memicu longsor cukup besar.

BPBD Purwakarta menerima laporan mengenai terputusnya akses jalur Cirata-Maniis. Kemudian setelahnya, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, aparat kecamatan, dan unsur terkait lainnya segera diterjunkan ke lokasi.

Penanganan darurat dimulai di mana petugas bekerja keras membersihkan tumpukan material longsor, serta melakukan pemangkasan terhadap pepohonan di sekitar lokasi yang dinilai berisiko tinggi untuk tumbang atau memicu longsor susulan.

Syukurlah, berkat kerja keras tim, akses jalan tersebut berhasil dibuka kembali. Heryadi memastikan, "Alhamdulillah akses jalan dari Cirata menuju Maniis atau sebaliknya sudah bisa dilalui. Saat ini sudah mulai lancar, dan dua jalur penuh telah kembali dibuka."

Tidak ada korban jiwa maupun warga yang mengungsi dalam insiden ini. Meskipun demikian, BPBD tetap mengingatkan masyarakat untuk ekstra hati-hati saat melintas, terutama mengingat cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi masih berpotensi memicu longsor susulan.

"Kami tentunya juga mengimbau warga di area rawan agar segera melapor jika menemukan tanda-tanda pergerakan tanah, seperti retakan atau pohon yang miring," tukasnya. (*)