TIMES NGAWI, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melepas pengiriman bantuan kepada korban bencana Sumatra bersama Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) di Tangerang pada Jumat (12/12/2025). 

Dalam kesempatan itu, Menko AHY mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus bergerak membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana Sumatra. “Saya ingin mengajak kita semua untuk terus menghadirkan kepedulian dan berbagi,” ucapnya. 

Menko AHY menjelaskan sesibuk apa pun pekerjaannya bahkan termasuk urusan negara dan pemerintahan, tetap harus ada ruang untuk menjalankan tugas dan misi kemanusiaan.

Di atas segalanya adalah kemanusiaan. Kita tidak melihat identitas atau latar belakang ketika saudara-saudara sebangsa dan setanah air mengalami bencana, kedukaan, dan kehilangan. Maka hati, pikiran, dan tenaga kita harus tergerak untuk membantu meringankan beban mereka,” tegasnya. 

Tak lupa Menko AHY mengajak untuk terus mengawal bantuan yang jumlahnya lebih dari 18 truk berisikan berbagai macam bantuan yang telah dipersiapkan dengan baik ini agar benar-benar tiba di lokasi dengan aman dan dapat didistribusikan hingga daerah yang sulit dijangkau.

“Selain bantuan untuk kebutuhan mendesak, ada juga kebutuhan harian untuk masyarakat. Untuk itu, mohon bantuan untuk memastikan semua persiapan berjalan lancar,” harapnya. 

Wilayah Terdampaknya Setara Pulau Jawa

Menko AHY mengungkapkan bencana Sumatra kali ini berbeda dibandingkan Tsunami Aceh 2004 lalu. Dengan jumlah korban yang lebih sedikit tetapi wilayah yang terdampak imbas bencana Sumatra ini tersebar di 3 Provinsi yaitu Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Aceh.

Di Aceh sendiri, lanjut AHY, dari 23 Kabupaten/Kota, sebanyak 18 wilayah terdampak bencana dan wilayah Sumatra Utara dari 33 Kabupaten/Kota, 18 terdampak serta di Sumatra Barat, dari 19 Kabupaten/Kota, 16 terdampak.

“Total 52 kabupaten/kota terdampak, luasnya kira-kira setara Pulau Jawa dan lebih dari 950 orang meninggal, lebih dari 250 orang hilang, 5.000 terluka, dan sekitar 1 juta orang mengungsi,” ungkapnya. 

“Ini adalah bencana besar yang menuntut kehadiran kita semua, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, komunitas, dan para relawan,” tandasnya. (*)