TIMES NGAWI, JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menyatakan dukungannya terhadap langkah Menteri Luar Negeri RI Sugiono yang bersama sejumlah Menlu negara Arab dan Islam mengeluarkan pernyataan bersama di Doha, Qatar, Minggu (5/10/2025).
Dalam pernyataan itu, para Menlu menyampaikan apresiasi terhadap HAMAS yang bersedia menerima proposal perdamaian yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menghentikan perang di Gaza.
HNW menilai, langkah diplomatik tersebut merupakan upaya penting untuk menghentikan genosida, menyelamatkan warga sipil Gaza, dan mewujudkan perdamaian yang mengarah pada pembentukan negara Palestina merdeka yang telah diakui lebih dari 150 negara anggota PBB.
“Sikap Menlu Sugiono konsisten dengan posisi Indonesia yang menegaskan bahwa Gaza adalah milik bangsa Palestina, dan masa depan Palestina ditentukan oleh rakyatnya sendiri. Ini sejalan dengan amanat UUD 1945 yang menolak segala bentuk penjajahan,” ujar HNW dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (6/10/2025).
Konsistensi Diplomasi Indonesia
Menurut Hidayat, posisi Indonesia bersama negara-negara seperti Qatar, Yordania, Uni Emirat Arab, Pakistan, Turki, Arab Saudi, dan Mesir menunjukkan kesatuan sikap dunia Islam dalam mendukung penghentian agresi Israel di Gaza.
Ia juga menyebut, kesepakatan HAMAS untuk mempertimbangkan proposal perdamaian tersebut menjadi sinyal positif, karena tetap konsisten memperjuangkan kemerdekaan Palestina sambil membuka ruang dialog dengan mediator seperti Mesir, Turki, dan Qatar.
“Langkah ini sejalan dengan dukungan Sekjen PBB serta sejumlah negara Eropa, seperti Prancis dan Italia, yang juga mendukung upaya penghentian perang di Gaza,” kata Hidayat.
Kritik untuk Israel dan Seruan kepada Trump
Meski begitu, Hidayat menyesalkan sikap Israel yang justru mengabaikan seruan Presiden Trump agar menghentikan serangan militer ke Gaza.
Ia mengungkapkan, berdasarkan laporan Al Jazeera, serangan Israel pasca seruan tersebut masih terus terjadi dan telah menewaskan sedikitnya 77 warga sipil Gaza, termasuk di kamp pengungsian Al Mawashi di Gaza Selatan.
Selain itu, pasukan Israel juga dikabarkan menahan ratusan aktivis kemanusiaan Global Shumud Flotilla, yang memicu gelombang protes di berbagai negara.
“Perilaku ini membuktikan bahwa Israel di bawah kepemimpinan Benjamin Netanyahu tidak menghendaki perdamaian, pertukaran sandera, maupun solusi dua negara,” tegas HNW.
Ia menambahkan, justru HAMAS yang kerap dicap sebagai kelompok teroris kini menunjukkan sikap konstruktif dengan bersedia berdialog demi penghentian perang dan keselamatan warga Gaza. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: HNW Dukung Menlu RI, Apresiasi HAMAS Terima Proposal Perdamaian
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |