TIMES NGAWI, JAKARTA – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta, Rabu (28/2/2024) lalu, dibuka turun menyusul penurunan ekspektasi investor terhadap pemangkasan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS).
Pada awal perdagangan, rupiah mengalami penurunan sebesar 11 poin atau 0,07 persen menjadi Rp15.703 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.692 per dolar AS.
"Rupiah melemah terhadap dolar AS setelah investor menurunkan ekspektasi mereka lebih lanjut mengenai penurunan suku bunga di tahun 2024," ujar Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, di Jakarta, Kamis.
Menurut Pardede, investor menganggap bahwa penurunan suku bunga bank sentral AS, atau The Fed, akan sejalan dengan ekspektasi resmi, yakni penurunan sebesar 75 basis poin (bps) pada 2024. Investor terus memantau prospek kebijakan suku bunga acuan The Fed.
Sementara itu, volume perdagangan obligasi Pemerintah Indonesia turun menjadi Rp17,91 triliun pada Rabu (28/2), dibandingkan dengan Rp27,48 triliun pada Selasa (27/2) sebelumnya.
Kepemilikan asing pada obligasi rupiah juga mengalami penurunan sebesar Rp0,48 triliun menjadi Rp836 triliun (14,56 persen dari total obligasi yang beredar) pada Selasa (27/2).
Josua memproyeksikan bahwa kurs rupiah hari ini diperkirakan akan berada di kisaran Rp15.650 per dolar AS sampai dengan Rp15.750 per dolar AS. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Rupiah Turun Terhadap Dolar AS Akibat Penurunan Ekspektasi Suku Bunga
Pewarta | : Antara |
Editor | : Imadudin Muhammad |