https://ngawi.times.co.id/
Gaya Hidup

The Shadow's Edge: Definisi Orang Jahat Panjang Umur

Senin, 08 September 2025 - 04:13
The Shadow's Edge: Definisi Orang Jahat Panjang Umur Tony Leung saat memenangkan piala kategori pemeran pria terbaik dalam Hidden Blade, pada ajang Golden Rooster Award Cina November 2023. (FOTO: Tony Leung/Instagram)

TIMES NGAWI, JAKARTA – Dalam dunia sinema, tokoh antagonis sering kali menjadi jantung cerita. Keberadaannya tidak hanya menambah ketegangan, tetapi juga memberi kedalaman pada narasi. Dalam film terbaru The Shadow’s Edge, sosok itu diwujudkan lewat karakter misterius bernama The Shadow, diperankan oleh aktor legendaris Hong Kong, Tony Leung Ka-fai.

The Shadow bukanlah penjahat biasa. Ia dikenal sebagai figur orang jahat panjang umur, istilah yang melukiskan betapa sulitnya kejahatan benar-benar dihapuskan.

Dalam alur cerita, karakter ini bernama asli Fu Lung-sang, seorang mantan intelijen yang telah buron selama lebih dari dua dekade. Julukan The Shadow melekat padanya karena kemampuannya bersembunyi di balik bayang-bayang hukum, selalu selangkah lebih maju dari para pihak berwajib yang memburunya.

Antagonis yang Kompleks

Keunikan The Shadow terletak pada kedalaman emosinya. Ia bukan sekadar kriminal tanpa nurani, melainkan sosok yang dipahat oleh masa lalu, trauma, dan obsesi. Sebagai mantan intel, ia membawa kecerdasan, disiplin, sekaligus paranoia yang menuntunnya ke jalan gelap.

Penonton dibuat bimbang harus membencinya karena tindakannya, atau justru kagum pada kecerdikan dan daya tahannya. Disinilah filosofi panjang umur disematkan. Sebagai tokoh jahat, dirinya tidak mudah mati meskipun sudah didekati malaikat maut berkali-kali. 

"Gemas banget lihat kakek-kakek ini, yang muda-muda (Jun anggota Seventeen) ganteng mati, ini malah kakeknya awet banget panjang umur dan masih bisa merencanakan balas dendam di akhir film," ungkap Nada, salah satu penikmat The Shadow's Edge setelah keluar bisokop (6/9/2025).

Tony Leung: Dari Idola 90-an ke Villain Abadi

Pemilihan Tony Leung Ka-fai sebagai pemeran The Shadow terasa tepat. Lahir tahun 1958, Tony telah berkarier selama lebih dari empat dekade. Ia satu-satunya aktor yang berhasil meraih penghargaan Aktor Terbaik Hong Kong Film Awards dalam empat dekade berbeda, bukti konsistensi dan kualitas aktingnya.

Bagi generasi 1990-an, Tony Leung bukanlah wajah asing. Ia dikenal sebagai idola remaja dengan paras menawan dan aura karismatik yang sulit dilupakan. Foto-foto masa mudanya sering menghiasi majalah remaja, menjadikannya figur yang dielu-elukan.

Tony-Leung-2.jpgTony Leung saat beraksi menjadi protagonis dalam The Shadow's Edge. (FOTO: Khodijah SIti/TIMES Indonesia)

Kini, di usianya yang matang, ia kembali mengejutkan publik dengan memerankan karakter antagonis yang dingin, penuh intrik, dan nyaris tak tersentuh waktu.

Transformasi ini menegaskan fleksibilitas Tony. Dari idola remaja 90-an yang menawan, ia menjelma menjadi sosok penjahat abadi di layar lebar—sebuah perjalanan karier yang langka dan menginspirasi.

Susahnya Memerankan The Shadow 

Sebagai The Shadow, Tony Leung tidak hanya mengandalkan sorot mata tajam dan aura misterius. Ia menghadirkan lapisan psikologis yang membuat karakter ini hidup: ketakutan, kecerdikan, hingga ambisi yang membara.

Adegan-adegannya kerap memperlihatkan bagaimana ia menekan lawan tanpa banyak bicara, cukup dengan keheningan dan kehadiran yang menakutkan.

Film The Shadow’s Edge sendiri menghadirkan dinamika menarik antara The Shadow dan sang protagonis Wong Tak-chong, yang diperankan Jackie Chan. Pertarungan keduanya tidak hanya fisik, tetapi juga mental, seolah menjadi duel antara cahaya dan bayangan.

The Shadow menjadi simbol bahwa kejahatan adalah sesuatu yang tak bisa sepenuhnya dibunuh. Ia akan terus hadir, berganti wajah, dan menyesuaikan diri dengan zaman. Konsep ini membuat penonton merenung: apakah manusia benar-benar bisa terbebas dari bayang-bayang gelap dalam dirinya?

Dengan akting Tony Leung yang kuat, The Shadow’s Edge menghadirkan antagonis yang bukan hanya menakutkan, tetapi juga membekas dalam ingatan. Menjadi The Shadow berarti menjadi cermin dari sisi gelap manusia yang abadi panjang umur, menakutkan, namun sulit dilupakan. (*)

 

 

Pewarta : Khodijah Siti
Editor : Khodijah Siti
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Ngawi just now

Welcome to TIMES Ngawi

TIMES Ngawi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.