TIMES NGAWI, LUMAJANG – BPBD Jatim telah melaporkan update terbaru kondisi pasca erupsi Gunung Semeru yang terjadi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (19/11/2025) sore. Data terbaru yang diterima pukul 23.40 WIB, setidaknya sudah ada 1.156 warga yang mengungsi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim, Satriyo Nurseno mengatakan, 1.156 warga yang mengungsi tersebut tersebar di 7 titik.

Secara rinci dari total 1.156 warga yang mengungsi, ada sekitar 200 orang berada di pengungsian Balai Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo,

Pengungsian Balai Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro dilaporkan nihil dan warga sudah pulang ke rumah masing-masing, 100 warga mengungsi di SDN 04 Supiturang,

200 lebih orang berada di SDN 02 Sumberurip, 500 lebih orang mengungsi di Masjid Ar-Rahman, 101 orang mengungsi di Kantor Kecamatan Candipuro dan 55 orang mengungsi di Rumah Kepala Desa Sumbermujur.

“Dari data sementara, warga yang mengungsi diantaranya ada yang dewasa, anak-anak, balita dan dua orang yang memiliki penyakit kronis (stroke),” ujar Satriyo, Kamis (20/11/2025).

Pihak BPBD Jatim juga telah memberangkatkan unit BPBD ONE dan bantuan logistik, yakni 480 kaleng siap saji, 480 kaleng lauk pauk, 100 paket family kit, 500 lembar selimut dan 42 boks air mineral.

“Bantuan logistik ini kita kirim untuk membantu percepatan penanganan pasca Erupsi,” ungkapnya.

Berdasarkan laporan yang diterima, Bupati Lumajang Indah Amperawati melalui surat keputusan Nomor 100.3.3.2/595/KEP/427.12/2025 telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Semeru selama 7 hari.

“Besok tim TD (Tanggap Darurat) Badan Geologi akan menerjunkan tambagan personel ke PPGA Semeru untuk mendukung peningkatan pemantauan aktibitas vulkanik,” ucapnya. (*)